Hujan di Bulan September
Adakah yang lebih menggembirakan dari hujan di Bulan September?
Adakah yang lebih menyedihkan dari hujan di Bulan September?
September mengingatkanku pada sebuah tulisan dari penulis terkenal di negeri ini.
Kita tidak dapat hidup pada dua tempat dalam satu waktu.
Itulah mengapa manusia diciptakan untuk menjadi setia.
Lagi-lagi September mengingatkanku bahwa,
Penyesalan terbesar dalam hidup adalah bukan tentang kegagalan.
Namun penyesalan terbesar dalam hidup adalah karena kita tidak mau mencoba.
Yang akhirnya membuat kita tidak mengetahui hasil dari apa yang telah dilakukan.
September menjadi saksi bisu banyak orang, tentang kebahagiaan.
September menjadi saksi bisu banyak orang, tentang kesedihan.
September menjadi saksi bisu banyak orang, tentang kesuksesan.
September menjadi saksi bisu banyak orang, tentang penyesalan.
Semuanya terangkum dan terekam jelas pada Hujan di Bulan September.
Termasuk elegi dan imajinasi yang aku buat sendiri.
Maka biarkan aku terlarut dalam angan-angan yang akan terus muncul entah sampai kapan.
Dan mimpi-mimpi yang telah kita buat selama ini.
Dan catatan-catatan yang kita tulis untuk satu sama lain.
Maka biarkan waktu menjalankan tugasnya untuk mewujudkan seluruh angan, mimpi dan catatan kita dengan sempurna.
Maka biarkan awan menjalankan tugasnya untuk meneduhkan langkah-langkah kebaikan ini.
Maka biarkan hujan membasahi bumi dan hati manusia-manusia yang mulai mengering.
Maka biarkan langit menjalankan tugasnya untuk selalu menaungi perjalanan ini, sampai kita semua lelah, dan bertemu kembali dalam dimensi lain.
Dan biarkan September menjadi saksi dari kesemuanya.
Lalu tanganku menuliskan syair dan elegi di sore nan mendung nan syahdu ini dengan baik.
Hingga suatu saat, tanganku tak mampu lagi untuk menuliskannya.
Namun entah kapanpun itu, aku akan kembali lagi dengan membuka lembaran-lembaran syair dan elegi pikiranku dengan penuh kenangan dan memori.
Maka, kita simpan saja seluruh mimpi-mimpi kita dalam angin di hujan Bulan September ini dengan sempurna.
Sesempurna apa yang telah kita rancang bersama.
Sesempurna mimpi dan cita-cita kita.
September, lagi-lagi menjadi saksi bagi kita, bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selagi kita masih memiliki “percaya”.
Dan,
Aku memercayaimu.
Mari kita tunggu apa kabar hujan di Bulan September di tahun-tahun selanjutnya.
-L-
0 komentar:
Posting Komentar